Jumat, 28 September 2012

ASTRA INTERNATIONAL

Tidaklah asing di telinga kita mendengar nama perusahaan sekaliber ASTRA INTERNATIONAL (AI). Group Konglomerasi asal Indonesia yang pada tahun 2012 ini menginjak usianya yang ke-55 tahun, saat ini tercatat sebagai perusahaan swasta dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa saham Indonesia. Didirikan oleh mendiang William Soeryadjaya bersama saudaranya pada tahun 1957, fokus bisnis Astra di awal kemunculannya adalah pada perdagangan umum dan ekspor-impor. Nama Astra sendiri diambil dari kata Astrea, yang berarti dewi keadilan dalam mitologi Yunani.
Dengan berpedoman pada Catur Dharma sebagai filosofinya, hingga kini Astra telah menjelma menjadi grup konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia dengan total 158 anak perusahaan, dimana tidak hanya sektor otomotif di pasar domestik yang berhasil dikuasainya (baik roda dua maupun roda empat), tetapi, Astra juga fokus menggarap 5 (lima) sektor lainnya yang dijadikan sebagai bisnis inti dan sumber pemasukan utama perusahaan, yaitu jasa keuangan, alat berat & pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahun 2011 lalu, AI berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp 162,56 triliun, atau naik sebesar 25.06% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 129,99 triliun. Sementara untuk laba bersih, perseroan berhasil mencetak laba bersih 10.94% dari total pendapatan bersih, atau sebesar Rp 17,83 triliun di tahun 2011. Tidak hanya pendapatan dan laba bersih yang mengalami peningkatan, kapitalisasi pasar AI pun mengalami peningkatan yang cukup drastis, dari Rp 220,84 triliun di tahun 2010, menjadi Rp 299,58 triliun di tahun 2011, atau naik sebesar 35.66% dari tahun 2010.
Pertumbuhan kapitalisasi pasar AI ini otomatis semakin mengukuhkan posisi AI sebagai perusahaan termahal di Indonesia, dan juga semakin memperbesar jarak dengan Bank Central Asia (BCA) yang merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) setelah Astra International di tahun 2011, dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 195,27 triliun. Dengan segudang prestasi yang berhasil ditorehkan manajemen Astra sepanjang tahun 2011 lalu, tidak mengherankan jika saat ini perusahaan yang 50% sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage ini juga tercatat sebagai perusahaan yang memberikan bayaran termahal untuk para eksekutifnya (Dewan Direksi dan Komisarisnya).
Berdasarkan data yang diambil dari Majalah SWA, di tahun 2011, Astra mengalokasikan 2,69% dari Laba Bersih, atau senilai Rp 575,75 miliar, untuk membayar Dewan Direksinya. Dengan Total Anggota Direksi yang berjumlah 9 orang, maka rata-rata Total Cash yang diperoleh oleh masing-masing Direksi Astra adalah sebesar Rp 63,97 miliar. Total Cash disini termasuk gaji, tunjangan, fasilitas, bonus, dll. Sungguh luar biasa bukan?
Dengan total karyawan mencapai hampir 170,000 orang, tentunya tidak mudah untuk bisa menjadi salah satu petinggi di anak usaha Astra International. Namun, kendati memiliki banyak anak usaha, Astra termasuk satu dari segelintir perusahaan di Indonesia yang paling jarang melakukan pembajakan eksekutif dari luar perusahaan. Grup ini selalu memprioritaskan talent-talent dari kalangan internal Astra sendiri untuk didapuk sebagai Direksi dan Komisaris di anak usahanya. Kebutuhan untuk melahirkan calon-calon pemimpin dari dalam tubuh internal sendiri telah diantisipasi sejak lama oleh manajemen Astra yang terdahulu. Sejak tahun 1970, grup usaha ini telah mengirimkan banyak karyawannya untuk mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan bisnis, baik di dalam maupun luar negeri. Kemudian, pada tahun 1989, Astra pun mendirikan Astra Executive Training Centre, yang kemudian berubah nama menjadi Astra Management Development Institute [AMDI] di tahun 1993.
Di lembaga internal inilah para calon pemimpin Astra ditempa. Mulai dari level supervisor hingga direktur, mereka semua diberikan materi, tidak hanya mengenai kepiawaian dalam berbisnis, tetapi juga penanaman kultur perusahaan yang menekankan akan pentingnya kerja tim daripada kerja individu. Tak akan pernah hilang dari ingatan saya, dimana atasan saya sewaktu bekerja di salah satu anak usaha Astra dulu kerapkali menekankan, “We Are SUPER TEAM, not SUPER MAN”!!
Dari periode 1993 hingga sekarang, masih belum terdengar kabar bahwa grup ini telah membajak professional dari luar. Hal ini menandakan, AMDI telah terbukti berhasil melahirkan banyak pemimpin-pemimpin berkualitas (termasuk CEO) untuk memenuhi kebutuhan 158 anak usaha Astra International.
Harus saya akui, saya pribadi sangat menyukai diskusi ataupun membaca artikel mengenai Astra dan juga seluruh anak usahanya dari semenjak saya duduk di bangku kuliah S-1. Bahkan hingga S-2, saya tidak pernah berhenti mencari dan mengakses informasi sebanyak-banyaknya tentang Astra, sampai pada suatu waktu, saya pun bertekad untuk bisa bekerja di Astra International setelah saya menyelesaikan kewajiban kuliah S-2 saya.
Gayung pun bersambut, doa saya ternyata didengar. Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang, saya pun resmi bergabung di salah satu anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan bermotor sebagai Management Trainee untuk Sales Supervisor pada bulan Agustus tahun 2007. Hal ini juga menandai awal perjalanan karir saya di dalam dunia pekerjaan. Tidak lama bergabung, saya pun ditempatkan di Palembang untuk lebih memperdalam pengetahuan dan kemampuan saya di area Sales. Meskipun tidak terlalu lama bergabung di Astra (hanya 1 tahun), tetapi harus saya akui, sangat membanggakan dan sungguh menarik jika mengingat perjalanan karir saya di Astra dulu. Hingga kini, saya pun masih memendam keinginan untuk kembali ke Astra suatu saat setelah saya memiliki pengalaman dan jam terbang yang cukup tinggi sebagai professional bisnis.
Sekedar bernostalgia, salah satu hal yang paling menarik bagi saya dulu adalah acara genba (gerakan turun ke bawah) yang rutin dilakukan setiap tahun, tidak hanya oleh Dewan Direksi dari induk perusahaan Astra International, tetapi juga Dewan Direksi dari masing-masing anak usaha Astra. Secara singkat, genba adalah system komunikasi yang sudah dilakukan sejak lama di Astra, dimana Dewan Direksi dan Presiden Direktur Astra International akan turun ke daerah-daerah, mengunjungi kantor cabang anak usaha Astra yang ada di masing-masing daerah, mensosialisasikan strategi dan program perusahaan secara keseluruhan, serta juga berinteraksi dan berkomunikasi dengan seluruh Karyawan dari semua anak usaha Astra yang ada di daerah. Bagi saya, pelaksanaan genba ini amatlah sangat penting, tidak hanya dari sisi penyampaian komunikasi yang sangat efektif ke level bawah perusahaan, tetapi juga untuk lebih meningkatkan sinergi bisnis anak usaha Astra yang satu dengan yang lainnya. Sinergi tidak akan muncul jika tidak diawali dengan kekompakan dan kedekatan antar sesama anak usaha Astra, dan kekompakan serta kedekatan ini didapatkan melalui persiapan genba yang membutuhkan kerja tim dari semua anak usaha Astra yang ada di daerah yang akan dikunjungi oleh Dewan Direksi.
Akhir kata, apa yang telah disampaikan diatas merupakan segelintir contoh prestasi yang berhasil ditorehkan Astra International di jagat bisnis nasional hingga kini, dimana semua prestasi tersebut bukanlah sesuatu yang bisa mereka dapatkan dengan mudah dan singkat, tetapi harus melewati jalan yang sangat panjang nan berliku. Apalagi dengan jumlah anak usahanya yang sangat banyak, tentunya tidak mudah untuk bisa mengarahkan seluruh anak usaha tersebut untuk dapat berjalan di jalan yang sama dan pada akhirnya secara bersama-sama tiba di tujuan akhir yang telah ditentukan. Namun, dengan jam terbang dan pengalaman panjangnya, saya yakin Astra akan terus tumbuh dan berkibar sebagai perusahaan nasional terbaik dan terbesar yang betul-betul layak mendapatkan predikat an Asset to the Nation. Well Done!!!

Minggu, 26 Agustus 2012

Who's Your Role Model???


Kita semua pasti mengetahui bahwa manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna, dan manusia juga merupakan satu-satunya makhluk hidup yang diberikan tingkat intelektualitas tertinggi dibandingkan makhluk hidup lainnya yang ada di muka bumi ini. Pada dasarnya, tingkat intelektualitas yang diberikan ke masing-masing kita adalah sama, dan ibarat tanaman, daya intelektualitas ini pun akan tumbuh subur jika kita rajin merawatnya setiap hari. Sebaliknya, tanaman kepintaran yang telah dianugerahkan kepada kita pun akan dengan mudah layu jika sang pemilik tidak mampu merawat tanamannya dengan baik, cenderung membiarkan tanamannya layu, dan secara perlahan tapi pasti, tanaman tersebut akan mati dengan sendirinya.
Rasa-rasanya tidak akan ada sisi menariknya sedikitpun jika kita membicarakan tanaman yang layu hanya karena sang pemilik malas untuk merawat tanamannya.
So, let’s start to talk directly to the main topic…
Sederhananya, intelektualitas yang saya maksudkan di atas adalah kepintaran seseorang, yang tidak hanya pintar secara teori atau memiliki catatan nilai akademik diatas rata-rata, tetapi juga pintar dalam bidang non-akademik. Sebenarnya, penilaian dalam hal non-akademik ini sangatlah luas, tetapi izinkan saya untuk mengerucutkan definisi kepintaran yang saya maksud disini dengan analogi sederhana, dimana dalam hal ini, dengan kepintarannya seseorang harus mengeluarkan segala kemampuan dan kreatifitasnya untuk bisa menghadapi setiap masalah yang muncul, dan menjadikan masalah tersebut sebagai sebuah peluang dan modal untuk keberhasilan dan kesuksesan dirinya di masa yang akan datang.
Kepintaran ini jugalah yang banyak digunakan oleh sebagian besar orang untuk menggali, melatih dan terus mengasah bakat terpendam yang dimilikinya secara konsisten dan kontinyu, sehingga pada akhirnya, ia mampu menyuguhkan bakatnya secara maksimal dan membuat orang lain terpikat serta terkagum-kagum dengan pertunjukan bakat yang mereka suguhkan.
Orang-orang seperti inilah yang tidak hanya cemerlang dalam hal apapun, tetapi juga biasanya memiliki banyak penggemar atau idola, yang tidak hanya mengagumi bakat atau kepintarannya semata, tetapi juga berusaha meniru apapun yang dilakukan dengan harapan bisa meraih hasil kesuksesan atau keberhasilan seperti yang sudah diraih oleh idolanya dengan cara yang sama.
Orang-orang yang kita kagumi sebagai panutan, baik seseorang yang sangat ahli dalam bidang tertentu, memiliki jabatan yang tinggi di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, atau bisa juga karena orang tersebut memiliki kemampuan atau kebiasaan yang menurut kita bisa dijadikan sebagai contoh dalam berperilaku dan bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita, biasa disebut sebagai Role Model.
Mengacu ke Wikipedia, Role Model adalah seseorang yang memberikan contoh, dimana perilakunya kerapkali dicontoh atau ditiru oleh orang lain. Singkatnya, Role Model tidak hanya seseorang yang kita idolakan, tetapi lebih dari itu, perilaku atau pencapaiannya mampu menginspirasi banyak orang, sehingga apa yang dilakukan oleh orang tersebut selalu dijadikan sebagai contoh untuk ditiru ke dalam kebiasaan dan perilakunya sehari-hari.
Orang yang biasa dijadikan sebagai Role Model ini pun beragam, dan bisa berasal dari berbagai macam kalangan, walaupun pada umumnya siapa pun bisa dijadikan sebagai Role Model, termasuk Anda-Anda yang sedang membaca artikel ini. But on this case, let’s take examples of artis/selebritis, pengusaha, professional, penyanyi, dokter, pengacara, bahkan bisa juga seorang ustad/imam/pendeta yang memiliki banyak umat dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang cukup baik.
Mengingat besarnya pengaruh Role Model dalam kehidupan kita sehari-hari, baik saat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, maupun juga dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan hidup kita di masa yang akan datang, maka berhati-hatilah sebelum memilih seseorang untuk dijadikan sebagai Role Model, apalagi jika kita sudah tahu pasti bahwa apa yang dilakukan oleh calon Role Model tersebut telah banyak merugikan orang lain, dan tentunya hal yang sama juga tidak ingin kita lakukan, yang akhirnya akan ikut merugikan banyak orang jika perilaku dan kebiasaan yang sama juga ikut kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari.
Role Model kerapkali dipilih oleh seseorang, tidak hanya karena Role Model tersebut telah berhasil mencapai suatu keberhasilan sepanjang hidupnya yang mungkin saja tidak berhasil diraih oleh kebanyakan orang lainnya, tetapi juga karena perilaku Role Model tersebut semasa hidupnya telah terbukti bisa menjadi teladan yang cukup baik. Contoh Role Model seperti ini, sebut saja Nabi Besar dalam Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW, yang semasa hidupnya telah banyak menorehkan hasil-hasil besar, tidak hanya dalam kehidupan beragama, tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari, baik dalam berdagang atau berbisnis, serta dalam pentas politik yang pada masa itu banyak dipenuhi oleh politikus-politikus kotor yang tidak dapat dipercaya, serta juga tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, yang bisa dijadikan teladan bagi banyak orang seperti Rasulullah SAW.
Namun, Role Model ini tidak selalu seseorang yang memberikan contoh atau keteladanan yang positif bagi orang lain, tetapi bisa juga seseorang yang memberikan contoh yang negatif, dan pencapaian atau kesuksesan yang diraihnya semasa hidup bisa dikatakan lebih banyak memberikan dampak yang negatif bagi banyak orang, ketimbang dampak positifnya. Ambil contoh Adolf Hitler, sang diktator Nazi yang telah membantai dan memburu banyak Yahudi ini tercatat memiliki banyak penggemar atau orang-orang yang masih mengidolakan Hitler hingga saat ini. Kendati tindakan sadis dan kejinya telah banyak meninggalkan dampak negatif dan kebencian yang sangat luas, khususnya di kalangan kaum Yahudi Eropa, tetapi tidak sedikit juga orang yang mengagumi sisi positif dari seorang Hitler. Hitler merupakan orator yang sangat hebat, dimana pidato-pidatonya selalu mampu menggugah, serta membakar motivasi para pengikut-pengikutnya. Hitler juga merupakan seorang nasionalis yang sangat mencintai negaranya, dan tidak pernah memanfaatkan pangkat dan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri atau keluarganya. Semua yang dimiliki banyak didedikasikan untuk negaranya, dimana hal ini terbukti dari sedikitnya jumlah tabungan dan asset yang dimilikinya selama menjabat sebagai pemimpin tertinggi Nazi pada masanya.
*) Catatan tambahan, bahwa disini penulis tidak bermaksud sedikitpun untuk mengajak para pembaca untuk mengidolakan atau membenci orang tertentu yang dijadikan sebagai contoh Role Model dalam bahan artikel ini.
Saya pribadi, sama seperti orang lain pada umumnya, memiliki banyak Role Model dari berbagai kalangan yang memiliki perannya masing-masing dalam kehidupan saya hingga saat ini, baik dalam kehidupan di keluarga dari mana saya berasal, di perusahaan tempat saya bekerja dan mencari nafkah, maupun juga di lingkungan tempat saya bersosialisasi dengan teman-teman. Peran Role Model dalam kehidupan saya pribadi amatlah sangat penting, karena mereka bisa memberikan contoh gambaran yang nyata akan masa depan yang saya inginkan.
Setiap kali memilih seseorang untuk dijadikan Role Model, saya selalu memulai dengan pertanyaan-pertanyaan, apakah Role Model yang saya pilih sudah terbukti berhasil menjadi seorang A, B atau C? Apakah ketiga pilihan tersebut sudah betul-betul merepresentasikan apa yang ingin saya capai dan apa yang ingin saya raih di masa depan? Lantas apa saja yang mereka lakukan sebelum mereka berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini? Pertanyaan terakhir, apa yang sudah dilakukan orang lain tersebut, namun masih belum saya lakukan hingga saat ini?
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, saya memiliki banyak Role Model, dan Role Model tersebut telah banyak berganti-ganti, terutama setelah saya mengenal orang baru yang menurut saya lebih sukses atau lebih baik dalam banyak hal dari Role Model yang saya pilih sebelumnya. Kenal yang saya maksudkan disini bukanlah berarti Role Model yang saya pilih telah mengenal saya atau kami pernah bertatap muka, karena sejujurnya, tidak ada satupun orang-orang yang saya jadikan idola pernah bertemu dengan saya sebelumnya, hehehe, namun, saya mengenal mereka dengan baik karena saya banyak mencari-cari info tentang biodata idola saya tersebut, sehingga saya pun bisa tahu banyak mengenai latar belakang atau catatan kehidupan masing-masing idola saya, hingga pada akhirnya, saya bisa mengidolakan mereka dan bisa memasukkan mereka ke dalam List of My Role Model. Sebut saja beberapa diantaranya adalah Nabi Besar Muhammad SAW, Michael Jordan, Steve Jobs (alm), Michael D. Rusli (alm), Chairul Tanjung, dan termasuk CEO dari perusahaan tempat saya bekerja: Hasnul Suhaimi. Mereka-mereka adalah orang-orang hebat yang menurut saya perilaku, keteladanan dan kesuksesannya bisa dijadikan contoh, baik dalam perilaku kehidupan sehari-hari, maupun juga dalam perjalanan karir saya, yang saat ini masih dalam tahap awal proses perjalanan menjadi seorang professional (minimal Direktur) di suatu perusahaan besar saat usia saya menginjak 35 tahun nanti.
Namun, tidak hanya orang-orang tersebut yang selama ini telah banyak menjadi pembimbing gaib saya melalui kisah serta catatan perjalanan hidup dan kesuksesan mereka yang telah saya baca dan kumpulkan melalui banyak sumber, tetapi ada juga beberapa orang, yang menurut saya telah banyak berjasa dalam membantu saya, meskipun namanya tidak setenar orang-orang yang telah saya sebutkan sebelumnya. Mereka adalah Ayah dan Kakak Lelaki saya, yang selama ini telah banyak memberikan contoh, baik langsung maupun tidak langsung, bagaimana menjadi seseorang yang berhasil dalam pekerjaan, tetapi juga dengan tidak melupakan agama, keluarga, serta gaya hidup yang sederhana, atau kami di keluarga biasa menyebutnya dengan “Gaya Hidup Prihatin”.
Siapapun bisa menjadi apapun yang kita inginkan. Siapapun juga bebas dalam memilih dan menentukan siapa Coach/Role Model yang tepat, yang menurut kita bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi dan perilakunya dapat kita contoh atau tiru demi untuk menjadi seseorang yang kita inginkan di masa yang akan datang. Untuk menjadi seseorang yang berhasil, dibutuhkan kerja keras, ketekunan dan komitmen yang tinggi, dimana penggerak dari semua itu berasal dari diri sendiri. Orang lain atau siapapun, baik yang sehari-hari berada di sekitar kita, ataupun juga orang-orang yang hanya kita ketahui melalui koran, televisi, majalah atau internet, juga bisa memberikan kontribusi positif kepada kita untuk menjadi seseorang yang kita inginkan. Tetapi, peran serta dan kontribusi mereka dalam menginspirasi kehidupan kita tidak akan dapat berjalan maksimal selama kita tidak mau membuka diri untuk menerima masukan, saran atau kritik dari orang lain.
Hal terakhir yang harus diingat, sebelum kita menentukan dan memilih siapa Role Model kita, lihat dulu ke sekeliling kita, lihat ke masing-masing anggota keluarga yang kita miliki, apakah ada diantara mereka yang perilaku kesehariannya dapat kita tiru dan kita jadikan sebagai modal kesuksesan kita nantinya? Ingat, kita semua adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari.
Jika Anda sudah berkeluarga, tidak ada salahnya jika Anda meluangkan waktu Anda sejenak untuk introspeksi diri, apa saja hal-hal positif dan negatif yang sudah Anda lakukan di dalam keluarga dan pernah dilihat oleh istri dan terutama anak-anak Anda? Jika masih ada tindakan negatif yang masih Anda lakukan, segera hentikan mulai sekarang juga! Jangan sampai anak-anak Anda melihat dan merekam tindakan Anda di kepala mereka masing-masing, untuk kemudian suatu saat nanti mereka melakukan hal yang sama, dan menganggap apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang positif, karena mereka mempelajari hal tersebut dari Anda yang merupakan Kepala Keluarga di rumah. Keluarga adalah influence terbesar dan terdekat untuk anak-anak kita. Jangan sampai anak-anak kita setiap hari kita pertontonkan tindakan-tindakan negatif yang sama sekali tidak ada gunanya untuk mereka dan masa depan mereka. Karena bukan tidak mungkin, setiap anak mengidolakan orang tua mereka masing-masing, dan mereka ingin menjadi seperti orang tua mereka di masa yang akan datang.
Siapapun bisa menjadi Role Model, dan siapapun mempunyai kebebasannya masing-masing untuk menentukan dan memilih siapa orang yang tepat untuk dijadikan sebagai panutan atau Role Model mereka.

As long as choosing Role Model is priceless, choose them as much as you can. Emulate their good sides, and take away their bad sides.

We are what we think we are

Happy Choosing Guyz

Written by Bramasto Ari Wibowo
Published on Aug 26, 2012

Senin, 23 Januari 2012

STOP WHINING, START DREAMING & GET READY FOR WINNING

2011 telah berlalu, dan sampai dengan hari ini, sudah hampir 4 minggu kita menjalani tahun 2012. Lantas, bagaimana sudah kita jalani tahun 2012 ini? Apakah sudah banyak hal-hal baru yang kita lakukan guna mencapai impian-impian baru kita di 2012? Ataukah 2012 ini masih akan kita gunakan untuk mengejar impian kita di 2011 lalu yang masih belum tercapai?

Yang pasti, saya ingin mengucapkan Selamat kepada Anda semua yang masih memiliki mimpi-mimpi tersebut, baik itu mimpi besar, hingga mimpi-mimpi kecil untuk dikejar di tahun 2012 ini. Mengapa Selamat?? Pernahkah Anda bayangkan, bagaimana rasanya hidup ini tanpa adanya mimpi? Bagi saya, hidup akan terasa sangat hampa dan monoton, dan kita pun tidak akan pernah tahu, apa sebenarnya tujuan hidup kita dan apa yang ingin kita capai di masa yang akan datang. Namun, jangan pernah melupakan, jika sudah ada sebagian dari mimpi kita yang sudah tercapai di awal tahun ini, teruslah buat mimpi-mimpi baru yang lebih besar, sehingga Anda pun akan selalu termotivasi di Tahun Naga Air ini untuk bisa mencapai apa yang Anda ingin capai di masa mendatang, baik dalam pekerjaan sehari-hari, maupun juga dalam kehidupan berumah-tangga bersama pasangan dan anak kita masing-masing.

Sebelum membahas lebih jauh, saya hanya ingin memastikan terlebih dahulu, bahwa kita memiliki persepsi yang sama mengenai definisi Mimpi disini. Mimpi yang saya maksudkan adalah keinginan, harapan dan cita-cita kita, baik jangka pendek, menengah dan panjang, atau di perusahaan-perusahaan biasa juga disebut dengan Visi dan Misi. Entah kita menyadarinya atau tidak, sebenarnya apa yang kita dapatkan sampai dengan saat ini adalah merupakan perwujudan dari apa yang kita inginkan/impikan di masa lalu. Benarkah demikian? Jika ya, maka saya bisa menebak, apa pertanyaan atau keluhan yang akan Anda lemparkan ke saya setelah ini: “Jika memang hidup saya sekarang adalah perwujudan dari impian dan harapan di masa lalu, lantas mengapa sampai dengan saat ini saya masih serba kesusahan dan kekurangan, pekerjaan juga masih seperti sekarang, tanpa adanya kenaikan gaji, pangkat/promosi sebagaimana yang selalu saya harapkan di masa lalu. Atau pasangan saya saat ini tidak sesuai seperti apa yang saya harapkan, kurang kaya, kurang bisa merawat dan memperhatikan saya serta anak-anak saya; atau kurang ini-kurang itu, dan lain-lain, dan lain sebagainya!!!”

Sangat mudah sebetulnya untuk menjawab pertanyaan seperti ini dengan sebuah jawaban singkat: “Anda tidak serius dalam Bermimpi !!!” Mohon maaf sebelumnya, tanpa bermaksud untuk sok agamis, tetapi sebagai seorang Muslim, masih ingatkah Anda dengan ayat di Al Qur’an yang menyatakan bahwa “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu mau untuk merubah nasibnya terlebih dahulu.”

Meskipun bermimpi adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan—hal termudah untuk melakukannya adalah sesaat sebelum kita tidur di malam hari—namun, bukan berarti bahwa tujuan kita hidup hanyalah untuk bermimpi semata, tanpa kita mau berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita tersebut. Hey Kawan, Sadar dan Bangunlah!! Bermimpi itu hanya merupakan langkah awal dari kesuksesan kita. Langkah berikutnya adalah berusaha sekuat tenaga, daya dan upaya untuk mewujudkan kesuksesan yang kita impikan. Jangan hanya sekedar bermimpi dan terus bermimpi di atas tempat tidur, tetapi kita tidak pernah mau bangun dari tempat tidur untuk merealisasikan apa yang kita impikan tersebut. Ingatlah selalu, bahwa Allah sudah menyiapkan rezeki untuk seluruh hambanya yang ada di dunia ini tanpa kekurangan sedikitpun. Yang pasti, selagi kita memiliki niat dan keseriusan untuk merealisasikan impian kita, maka, bersiaplah untuk ketiban rezeki nomplok, yang merupakan bayaran dan penghargaan atas jerih-payah yang sudah kita lakukan selama ini.

Saya ambil contoh lain yang paling mudah: seorang pemimpin di perusahaan A telah mencanangkan dari setahun yang lalu, bahwa tahun depan perusahaan harus mendapatkan pertumbuhan penjualan sebanyak 3 kali lipat dari apa yang dapat diperoleh perusahaan saat ini. Setelah menyampaikan apa yang diinginkannya, tidak hanya sang pemimpin, tetapi juga seluruh karyawannya tidak ada yang berkomitmen untuk membantu merealisasikan apa yang telah disampaikan sang pemimpin, sehingga setelah setahun berlalu, tidak hanya penjualan 3 kali lipat yang tidak tercapai, bahkan pencapaian penjualan di tahun ini pun jauh lebih rendah dibandingkan penjualan perusahaan di tahun lalu.

Sangat mudah untuk dianalisa bukan, apa yang menyebabkan perusahaan tidak mampu merealisasikan apa yang diinginkan oleh sang pemimpinnya? Betul, karena perusahaan tidak serius dalam bermimpi. Apa yang disampaikan sang pemimpin hanyalah sebuah jargon pemanis semata untuk melengkapi kalimat di dalam penulisan Visi dan Misi perusahaan, dan bahkan apa yang diinginkan oleh sang pemimpin tadi tidak dapat dikatakan sebagai sebuah impian, melainkan hanyalah sebuah ungkapan yang tidak memiliki makna apapun, baik bagi dirinya sendiri, maupun bagi orang lain yang ikut mendengarkan.

Nah, inilah yang saya sebut dengan ketidakseriusan dalam bermimpi. Tidak hanya bisnis yang memiliki proses, tetapi bermimpi pun juga memiliki proses; proses yang mudah, namun jika dilakukan dengan penuh komitmen dan sungguh-sungguh, pada akhirnya akan membuat siapa pun yang bermimpi tersenyum bahagia.

Jangan pernah menyalahkan keadaan, atau bahkan sampai menyalahkan Tuhan karena masih banyak mimpi kita yang belum terealisasi hingga saat ini. Mari kita bertanya ke diri kita terlebih dahulu, apa yang sudah kita lakukan untuk merealisasikan apa yang kita impikan di masa mendatang, khususnya di tahun 2012 ini? Sudah seberapa siapkah diri kita untuk menerima mimpi-mimpi tersebut? Apakah kita sudah betul-betul serius dan bersungguh-sungguh untuk bermimpi? Jika ya, maka secara otomatis tubuh kita pun akan terdorong untuk membantu merealisasikan semua impian-impian yang telah kita tanam baik-baik dalam kepala dan pikiran kita.

Jadi, sekarang Anda sudah tahu pasti bukan, apa yang harus Anda lakukan sekarang juga? Ya, mulailah bermimpi, right here, right now!! Selagi tidak dipungut biaya, dan tidak dibutuhkan waktu yang lama atau tempat yang khusus untuk bermimpi, jangan pernah tunggu sampai besok, dan jangan tunggu sampai Anda terhanyut dalam pekerjaan Anda di kantor atau di rumah, sehingga akhirnya Anda melupakan mimpi-mimpi yang harus Anda buat di kepala dan pikiran Anda, yang nantinya akan membantu menuntun Anda dalam mengejar masa depan yang lebih baik, yang sesuai dengan apa yang Anda inginkan sekarang. Lakukan dimanapun Anda berada saat ini!! Buat catatan atau gambaran singkat di kepala Anda tentang apa yang ingin Anda raih di masa mendatang, lalu detailkan gambaran tersebut disaat Anda sudah memiliki waktu lenggang untuk mengelaborasi dan menjabarkan impian dan cita-cita Anda, sehingga tidak hanya Anda sendiri yang tahu bagaimana Anda menginginkan impian Anda untuk dapat terwujud nantinya, tetapi juga Tuhan Yang Maha Mengetahui pun akan senantiasa mendengar dan mengetahui apa yang sebenarnya Anda inginkan di masa yang akan datang.

Zaman boleh berubah dan akan senantiasa mengalami perubahan terus menerus, tetapi apa yang kita impikan tidak boleh berubah atau bahkan hilang ditelan perubahan zaman. Stop Whining, Start Dreaming and Get Ready for Winning!!! Good Luck!!!

Sabtu, 07 Januari 2012

Welcoming 2012: The Era of No Boundaries

2011 baru saja kita lewati, dan saat ini, 2012 sedang kita jalani. Jika melihat tahun yang baru ini, akan jadi seperti apa sih kondisi bisnis secara umum yang akan terjadi di hampir semua industry bisnis yang ada di Indonesia?

Pada dasarnya, secara pertumbuhan, kondisi perekonomian di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sudah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, bahkan bisa dibilang sangat baik bagi suatu Negara dengan jumlah populasi yang sangat besar seperti Indonesia [ke-4 terbesar di seluruh dunia]. Banyak pengamat memprediksikan bahwa di tengah krisis Eropa yang sedang terjadi saat ini, perekonomian di Indonesia masih akan mampu tumbuh dengan baik, tanpa terlalu terpengaruh imbas dari krisis Eropa, dimana salah satu penandanya adalah jumlah masyarakat menengah di Indonesia yang diprediksi akan semakin meningkat di tahun 2012 ini. Dan seperti biasa, peningkatan perekonomian di Indonesia ini juga pastinya akan diikuti dengan meningkatnya jumlah koruptor yang melakukan banyak aktivitas korupsi, tidak hanya di sektor pemerintahan, tetapi juga di sektor swasta. Pertanyaannya, Indonesia dengan tingkat korupsi yang sangat tinggi ini saja perekonomiannya masih bisa terus tumbuh dengan sebegitu pesatnya, apalagi jika korupsi ini hilang total dari muka bumi Indonesia? Akan jadi seperti apalagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia? Ckckck, Fantastico-UnbelievabloJ

Well, to be honest, saya tidak terlalu tertarik untuk membahas peningkatan jumlah koruptor dan besarnya peningkatan angka rupiah yang dikorup oleh para koruptor Indonesia di tahun ini. Even if I care with this problem, what Government can do unless making more liars to all of us, right? CePeDeeehh!! —sambil ngelap keringet di jidat a la emoticon-nya BBM™

Biarlah itu menjadi agendanya Bapak Presiden kita yang Bersih, beserta Ibu Negaranya yang sebentar lagi akan meneruskan estafet kepemimpinan Suaminya. Sebagai seorang blogger pemula yang tergila-gila akan General Business, mohon berikan saya sedikit kesempatan untuk memfokuskan pembahasan artikel ini pada prediksi peningkatan ekonomi Indonesia di tahun 2012, terutama dari sisi pertumbuhan industry dan bisnis-nya.

Saya yakin semua akan sependapat dengan saya, bahwa sekarang kita berada di zaman dimana semua bergerak sangat dinamis dan amat sangat cepat, tidak hanya dari sisi industry saja, tetapi juga dari sisi konsumen sebagai pengkonsumsi utama produk-produk jadi ciptaan produsen. Dari sisi industry, pergerakan pasar yang amat cepat ini sangatlah berdampak kepada aktivitas operasional perusahaan sehari-hari, terutama pada aktivitas dan strategi pemasaran dan penjualan.

Dengan pasar yang bergerak menjadi lebih cepat, banyak industry yang mengalami kejenuhan (saturated), dimana hal ini terjadi karena semakin banyaknya pemain dalam industry yang menghasilkan produk yang sejenis di pasaran; jumlah pelanggan potensial yang dapat digarap semakin sedikit; regulasi dan peraturan pemerintah yang dirasa semakin memberatkan bisnis; ongkos produksi dan belanja gaji karyawan yang semakin membengkak; kelangkaan sumber daya potensial; dlsb, yang akibatnya membuat pendapatan perusahaan semakin tergerus oleh karena tingginya biaya operasional; laba bersih pun ikut terjun bebas seiring merosotnya tingkat pendapatan perusahaan, dan salah satu dampak terburuk lainnya adalah ruang untuk tumbuh (room for growth) bagi perusahaan pun menjadi semakin terbatas, dimana hal ini seharusnya menjadi salah satu tumpuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya di masa yang akan datang (business continuity).

Jika semua ini sudah terjadi, apa yang akan terjadi selanjutnya sudah dapat dengan mudah ditebak: tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang dulunya dikenal sehat dan besar, sekarang terpaksa mendaftarkan kepailitannya (bangkrut) ke negara, karena tidak sanggup menghadapi persaingan bisnis yang semakin buas dan sulit diprediksi. Di sisi lain, perusahaan yang masih tetap kuat hidup bersaing di pasar, harus berjuang mati-matian untuk tetap eksis, tidak hanya untuk menghidupi perusahaan itu sendiri, tetapi juga untuk menghidupi seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya, serta perusahaan pun diharapkan untuk tetap bisa memberikan nilai lebih [value] kepada semua stakeholders-nya.

Untunglah perusahaan yang berhasil terus hidup (survive) ini jumlahnya juga tidaklah sedikit. Mereka yang jeli dalam membaca pergerakan pasar, terbukti mampu terus bertahan hidup dan menciptakan pertumbuhan yang sangat mencengangkan, terutama di tengah-tengah sulitnya mencari room for growth akibat ketatnya persaingan bisnis yang terjadi saat ini. Dan torehan prestasi ini pulalah yang akhirnya membuat semua pihak terkait (stakeholders) bisa tersenyum dengan puas, termasuk pemerintah yang perekonomiannya dapat terus tumbuh oleh karena sejumlah pelaku bisnis yang masih terus mampu menciptakan pertumbuhan yang luar biasa setiap tahunnya, dan juga terus membantu pemerintah, salah satunya dalam menyediakan lapangan kerja yang besar di dalam negeri.

Mari kita kembali ke beberapa waktu yang lalu, disaat salah satu penanda awal perubahan bisnis secara massive (besar-besaran) ini adalah karena meledaknya teknologi informasi, dimana internet dan alat komunikasi seluler, khususnya smartphone, telah ditetapkan menjadi tersangka dan provokator utama dari peledakan teknologi informasi yang terjadi dalam satu dekade terakhir di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya membuat alur informasi dan komunikasi bergerak menjadi lebih dan semakin cepat, tetapi juga telah merubah wajah dan peta persaingan bisnis di hampir semua industry yang ada, khususnya industry dalam negeri.

Jika sebelumnya perusahaan hanya perlu membuat satu produk yang diiklankan dengan satu iklan yang sama untuk ditayangkan di semua wilayah penjualannya di seluruh Indonesia, sekarang hal tersebut tidak lagi applicable untuk diterapkan, terutama untuk beberapa produk dan jasa, seperti contohnya produk operator seluler, produk perbankan, rokok, dlsb. Mengapa demikian? Dengan meledaknya teknologi informasi juga telah membuat konsumen menjadi semakin lebih pintar. Konsumen semakin tahu apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan utamanya, serta informasi mengenai suatu produk pun jadi semakin mudah diakses oleh konsumen cukup hanya melalui smartphone-nya saja. Otomatis, hal ini juga telah menggiring perubahan kebutuhan konsumen di masing-masing daerah, dimana perubahan ini juga harus direspon oleh perusahaan dengan memunculkan produk dan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di masing-masing daerah.

Tidak hanya itu, jika sebelumnya perusahaan hanya memfokuskan media iklan (channel of communication)-nya melalui TV Commercial, Radio serta Surat Kabar atau Majalah; saat ini internet, dan bahkan iklan melalui telepon seluler pun juga sudah harus menjadi perhatian utama perusahaan. Meskipun hal ini telah menambah pekerjaan rumah perusahaan, namun, jika dijalankan dengan benar, iklan yang betul-betul kreatif dan menarik tentunya akan sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan awareness konsumen akan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. Lebih jauh lagi, brand image dan awareness yang akan didapat perusahaan tidak hanya terbatas pada konsumen yang ada di dalam negeri saja, tetapi dapat melebar hingga konsumen yang berada di ujung dunia manapun, yang lagi-lagi penyebabnya adalah dikarenakan meledaknya teknologi informasi yang sudah berkali-kali saya sebut di atas yang telah menghilangkan batasan-batasan informasi dan juga komunikasi, sehingga siapapun bisa mengakses apapun, dan dari manapun. Dan tentunya, harapan selanjutnya jika konsumen sudah aware akan produk dari suatu perusahaan, serta brand image dari perusahaan tersebut juga sudah tertanam dalam-dalam di kepala konsumen; adalah konsumen akan melakukan pembelian produk perusahaan, apalagi jika perusahaan juga mempermudah akses penjualan produknya dengan menyediakan fasilitas penjualan online (e-commerce), sehingga tidak hanya mereka yang berada di dalam negeri, tetapi juga yang berada di luar negeri dapat melihat iklan-iklan perusahaan, dan dapat langsung melakukan pembelian produk apapun yang mereka sukai dan inginkan hanya melalui computer atau smartphone-nya saja. So, it’s so simple for company to be survived in this fierce market, right?

Hampir tidak adanya batasan-batasan dalam dunia maya yang secara khusus mengatur penggunanya yang ingin mengakses internet telah membuka dan memberikan kesempatan kepada banyak orang di belahan dunia ini untuk menggali informasi dan peluang-peluang yang ada di dalam internet, untuk kemudian dikembangkan lagi agar dapat menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi banyak orang, serta memiliki potensi dan memungkinkan untuk dikomersialisasikan.

Berbahagialah perusahaan yang sudah atau sedang menjalankan aktivitas yang saya jelaskan sebelum-sebelumnya. Sementara bagi yang belum menjalankan aktivitas di atas, namun, Anda yakin bahwa perusahaan Anda memiliki potensi yang sangat besar untuk mengiklankan serta menjual produk-produk Anda ke ujung dunia manapun, tunggu apa lagi?! Segeralah lakukan dari sekarang sebelum Anda terlambat.

Masih terdapat banyak kesempatan yang bisa Anda raih di dunia tanpa batas ini (internet market), baik secara individu, maupun secara organisasi/perusahaan. Siapkan diri dan perusahaan Anda dari sekarang, buat perencanaan yang matang, kumpulkan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memasuki dunia baru yang tidak terbatas ini, dan yakinkan diri Anda serta semua karyawan, bahwa produk yang Anda hasilkan dan jual adalah produk terbaik yang sanggup bersaing dengan produk sejenis dari negara-negara lain. Jangan menyerah hanya karena penolakan dari 1 konsumen. Masih banyak konsumen lain yang sedang mencari produk yang Anda hasilkan di internet. Bersabarlah sedikit dalam menunggu waktu dan momen yang ditunggu-tunggu itu datang. Ingatlah, bahwa internet adalah dunia tanpa batas, yang memiliki berjuta-juta pengguna dengan kepentingan yang berbeda-beda. Dan siapa yang akan tahu, jika salah satu dari sekian juta pengguna tersebut adalah calon konsumen besar Anda yang akan membeli dan memborong produk-produk Anda untuk didistribusikan di negaranya. Wallahu a’lam bishawab

So, what are you waiting for? Do it now or NEVER at all… Good Luck!!! ^o^

Google Search



Google